Setiap orang perlu menggunakan tabir surya. Simak sederet alasannya menurut para ahli berikut ini.
Bagaimana cara Anda merawat kulit wajah? Teratur menggunakan serum wajah? Check! Teratur menggunakan eye cream? Check! Teratur menggunakan moisturizer? Check!
Hmm…setelah menggunakan moisturizer, apakah Anda juga melanjutkan perawatan kulit dengan tabir surya? Nyatanya, belum tentu. Padahal, setiap hari kulit akan terpapar dengan UVA dan UVB dari paparan matahari. Tidak hanya di luar ruangan, tapi juga di dalam ruangan sekalipun. Kok, bisa?
Berkenalan dengan UVA dan UVB
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang manfaat tabir surya untuk kecantikan, lebih baik Anda mengenal UVA dan UVB lebih dulu.
Dilansir dari laman uihc.org, paparan sinar matahari memiliki sinar UVA dan UVB. Keduanya berpengaruh sangat besar bagi kulit.
Yang perlu Anda ingat adalah UVB (Burn), memiliki memiliki panjang gelombang lebih pendek dibanding UVA. Meski demikian, tingkat energi yang dihasilkan sangatlah tinggi sehingga dapat memicu kerusakan DNA manusia.
Karena pengaruh gelombang pendek inilah, Anda jangan terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari. Terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari tidak hanya bisa membuat kulit memerah dan perih, namun juga merusak melanin kulit. Hal ini memicu terjadinya sunburn sehingga kulit tampak menggelap.
Lain lagi dengan UVA. Energi yang dihasilkan oleh UVA (Aging) memang paling rendah, namun memiliki panjang gelombang paling panjang di antara sinar UV lainnya.
Bila sinar UVB hanya mencapai lapisan permukaan atau epidermis, maka sinar UVA mampu menyerap melewati lapisan epidermis hingga ke lapisan dermis. Meski demikian, UVA tidak menyebabkan kerusakan langsung pada DNA manusia.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Dr. Theresa Zaleski, seorang ahli bedah dan dermatologist, WellSpan York Hospital, Pennsylvania, sinar UVA tidak diserap oleh ozon. Hal ini tentu sangatlah berbeda dengan UVB.
Hal ini menyebabkan hampir 95% sinar UV yang sampai di bumi merupakan UVA. Gelombang sinar UVA yang panjang dapat menembus jendela gedung pencakar langit bahkan jendela rumah. Jika Anda tidak menggunakan tabir surya saat beraktivitas, UVA dapat memicu terjadinya penuaan dini. Sebut saja mulai dari timbulnya kulit kusam, garis halus, flek, keriput, hingga masalah kanker kulit.
Tahukah Anda? Gelombang panas yang ditimbulkan oleh panas api di kompor pada saat memasak juga bisa memicu terjadinya penuaan diri. Tak ada salahnya jika Anda tetap menggunakan tabir surya meski sedang berada di dalam ruangan, terutama saat beraktivitas luar ruangan.
Cara Memilih Tabir Surya yang Benar
Di pasaran, dijual beraneka jenis tabir surya. Anda bisa memilih dan menyesuaikan dengan kebutuhan kulit. Namun agar tidak salah pilih, simak beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk menemukan tabir surya yang benar:
Perhatikan SPF-nya
Sebelum memilih tabir surya, pelajari terlebih dahulu dasar kandungan produk yang akan Anda gunakan. Cara paling awal adalah, perhatikan SPF yang tertera pada kemasan.
Angka SPF yang tertera pada label menunjukan seberapa besar proteksi tabir surya tersebut menangkal sinar UVB, radiasi ultraviolet yang menyebabkan kulit terbakar dan kemerahan.
Semakin tinggi SPF yang tertera, artinya semakin besar pula perlindungan yang Anda dapatkan. SPF 50 akan membantu menangkal sinar UVB sekitar 98%, SPF 30 akan membantu menangkal sinar UVB sebanyak 95%, dan 90% untuk SPF 15, selama diaplikasikan secara tebal dan merata.
Angka SPF yang tertera pada kemasan juga menunjukan seberapa lama tabir surya melindungi kulit dengan jumlah kalkulasi 1 x 10 menit. Contoh, SPF 15, artinya tabir surya tersebut dapat membantu melindungi kulit selama 150 menit. Anda disarankan untuk mengulangi pengaplikasikan tabir surya kembali setelah jangka waktu tersebut berakhir.
American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan semua orang, tidak terbatas pada usia, untuk selalu menggunakan tabir surya setiap hari. Sebaiknya Anda memilih tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi dan proteksi broad spectrum.
SPF 30 cocok untuk keseharian, terutama untuk Anda yang tidak terlalu sering berada di paparan sinar matahari langsung. Sedangkan SPF 50 dapat Anda gunakan jika sedang berada di bawah paparan sinar matahari langsung, misalnya saat berolahraga luar ruangan bahkan saat di pantai.
Pilih Jenis Tabir Surya yang Tepat
AAD pun menyatakan bahwa sebenarnya ada dua jenis tabir surya yang dijual di pasaran: chemical sunscreen dan physical sunscreen. Keduanya sama-sama mampu melindungi kulit dari sinar UV. Yang membedakan jenis tabir surya tersebut adalah teksturnya.
Chemical sunscreen lebih mudah diaplikasikan pada permukaan kulit dan tidak meninggalkan white cast atau residu putih. Sedangkan, tekstur physical sunscreen cenderung lebih kental dan tebal. Hal ini karena kandungan utamanya adalah zinc oxide dan/atau titanium dioxide. Penggunaan jenis physical sunscreen ini tak jarang meninggalkan white cast.
Untuk alasan kenyamanan, gunakan chemical sunscreen yang memang bertekstur ringan untuk perawatan kulit sehari-hari. Physical sunscreen disarankan untuk Anda yang beraktivitas aktif di bawah paparan sinar matahari langsung dalam kurun waktu lama, seperti ketika berada di pantai.
Meski demikian, apa pun jenis tabir surya yang Anda pilih, chemical sunscreen dan physical sunscreen tetap aman diaplikasikan pada kulit wajah.
Hindari Kandungan yang Merugikan Kulit
Hindari penggunaan tabir surya yang mengandung avobenzone, retinyl palmitate, dan oxybenzone. Keempat kandungan ini memiliki potensi untuk menyebabkan iritasi kulit, melawan antioksidan dalam kasus retinyl palmitate, dan meninggalkan dampak buruk bagi lingkungan.
Selain itu, Anda pun perlu menghindari kandungan paraben, ftalat, microbeads, homosalate, octcrylene, quaternium-15, sodium laurel, laureth sulfate, cyclopentasiloxane, partikel nano, dan methylisothiazolinone.
Gunakan Tabir Surya Khusus untuk Kulit Wajah
Tekstur kulit tubuh dan kulit wajah tentu sangatlah berbeda. Kulit tubuh cenderung lebih tebal dibanding kulit wajah Anda. Apalagi di area sekitar mata. Penggunaan tabir surya kulit tubuh pada kulit wajah dapat berisiko menimbulkan iritasi, terutama pada kulit wajah yang sensitif.
Itulah sebabnya, hindari menggunakan tabir surya kulit tubuh untuk kulit wajah. Sebaiknya, pilihlah tabir surya yang memang diformulasikan khusus bagi kulit wajah.
Cara Mengaplikasikan Tabir Surya yang Benar
Sama seperti produk perawatan kulit lainnya, Anda pun perlu mengetahui beberapa hal penting saat mengaplikasikan tabir surya:
Langkah Menggunakan Tabir Surya
Yang pertama, pastikan kulit wajah bersih terlebih dahulu. Setelah mengaplikasikan toner, serum, dan cream/moisturizer, lanjutkan dengan tabir surya. Aplikasikan pada seluruh wajah dan leher sebelum merias wajah. Lakukan seluruh perawatan ini, terutama penggunaan tabir surya, 30 menit sebelum Anda beraktivitas.
Ingat, menggunakan beberapa produk yang memiliki SPF, misalnya pelembap dengan SPF 15, tabir surya dengan SPF 35, dan compact powder dengan SPF 15, bukan berarti SPF yang Anda gunakan adalah hasil penjumlahan dari semuanya, yaitu 65. Sebenarnya, yang paling berperan adalah SPF tertinggi, yaitu SPF 35.
Jangan lupa, setelah beraktivitas, bersihkan kulit wajah dengan pembersih wajah. Anda bisa menggunakan susu pembersih, cleansing balm, cleansing oil, hingga micellar water. Lanjutkan dengan facial foam berformula lembut sebagai double cleansing. Akhiri dengan toner.
Tidak maksimal membersihkan kulit wajah setelah menggunakan tabir surya ber-SPF tinggi akan meninggalkan residu pada kulit. Hal ini tentu dapat meninggalkan masalah kulit baru seperti jerawat hingga flek.
Lakukan Pengaplikasian Kembali
Pemakaian tabir surya tidak hanya diaplikasikan sebelum Anda beraktivitas. Ulaskan kembali sesuai dengan perhitungan waktu dari jumlah SPF produk secara konsisten. Biasanya, Anda perlu mengulaskan kembali tabir surya setelah 2 jam, tergantung dari SPF tertinggi yang digunakan (Cek kembali Cara Memilih Tabir Surya yang Benar, poin Perhatikan SPF-nya di atas).
Bila melakukan aktivitas yang bersentuhan langsung dengan air, aplikasikan kembali tabir surya
What You Should Try:
Daily Cole Morning Star. Yang menarik, ini adalah hybrid sunscreen. Hybrid sunscreen merupakan tabir surya dengan tektur dan formula di antara chemical sunscreen dan physical sunscreen. Thanks to formula aktif di dalamnya seperti zinc oxide untuk perlindungan sinar UVA dan UVB, niacinamide untuk mencegah pigmentasi kulit berlebih, probiotik, serta complex antioksidan plus soothing extracts sebagai pelindung kulit dari penuaan dini.
Sebagai hybrid sunscreen, tabir surya ini memiliki tekstur kental namun tetap mudah diserap kulit tanpa meninggalkan white cast dan kesan kulit berminyak. Coba, deh! You’ll love it!